Minggu, 25 April 2010

22 tahun yang lalu.....

Pagi hari ini, tergoda untuk menuangkan sedikit kenangan dalam tulisan. Bermula dari chating dengan sahabat lama yang benar-benar lama, hm... maybe kurang lebih 22 tahun sudah berlalu, wauu sebuah angka fantastis untuk sebuah persahabatan (dibaca ternyata udah tua juga yah ). Tidaklah heran karena kami mulai bersahabat sejak kelas I SMA.

Teknologi memang luar biasa, ia berhasil menjadi fasilitas untuk menghubungkan kembali jalinan yang terputus dan mengeratkan tali persahabatan yang mulai longgar. Tanpa disadari melalui facebook, saya berhasil menemukan kembali beberapa sahabat lama yang sudah lama nian tidak pernah berjumpa. Demikian pula melalui yahoo messenger saya bisa ngobrol dengan para sahabat dikala senggang.

Kembali ke chatting dengan sahabat lama saya pada malam itu, kita bercerita ngalor-ngidul sampai dengan sebuah pengalaman pada saat SMA yang benar-benar sudah saya lupakan. Sahabat saya ini luar biasa sekali rekaman memorinya, ia masih ingat secara persis apa saja yang terjadi pada saat itu. Ya, saat itu pastinya, kita masih culun-culunnya dan narsis-narisnya, hehehe. Biasalah efek dari pergantian celana pendek biru menjadi celana abu panjang. Setelah dipaksa berpikir mundur ke belakang oleh sahabatku ini dan saya juga ikutan memeras otak sedemikian rupa tetapi untungnya tidak sia-sia maka akhirnya bayangan itu kembali muncul walaupun samar-samar seperti tayangan kaset video yang hampir rusak. Saya berceletuk kepadanya bahwa ”gue kayak lagi ulangan tesis S2 neh, Yul”

Sadarkah kita bahwa setiap kali menengok ke belakang, seringkali kita sendiri merasa geli akan masa lalu tersebut. Dan muncul pertanyaan, ”kok bisa yah saya kayak gitu” dan ”saya ternyata melakukan perbuatan-perbuatan yang menggelikan”, hehehe.

Banyak kenangan indah maupun penderitaan pada masa lalu. Kala itu, hidup sepertinya tanpa beban, setiap hari dilalui dengan rajin pergi ke sekolah, bermain gitar sambil menyanyi dengan para teman, berkompetisi dalam pertandingan antar kelas, menjadi panitia dan pengisi acara di acara rutin sekolah, terkadang berlibur bersama dengan minum air kelapa batok di pantai maupun makan jagung di puncak, mendapat nasehat dari kepala sekolah yang lucu tapi bijak, dimana sampai hari ini kita bagaikan sahabat lama. Memang benar kata penyanyi lagu lawas yang memang sedang tenar pada saat kita SMA, bung Obbie Messakh dalam lirik lagunya :

Tiada masa paling indah, masa-masa di sekolah
Tiada kisah paling indah, kisah-kasih di sekolah.


Itulah sekelumit kenangan indah semasa SMA, tetapi sepertinya tidaklah lengkap keindahan hidup jika hanya dijamu dengan kenangan indah saja. Kenangan buruk sebenarnya juga banyak menghiasi lembaran kisah SMA. Kita sekelas pernah di strap (dihukum berdiri di siang bolong) karena ada temen iseng nyerocos ”Amin” secara lantang saat mengakhiri doa ketika upacara bendera. Sebenarnya dengan kata ”Amin” saja tidaklah akan membuat kita sekelas dihukum jika teman iseng itu tidak menambahkan embel-embel kata di belakang ”Amin” yang dia bunyikan ”Amin, bapak Alpin” hehehe.

Kebersamaan kita selama tiga tahun di SMA terasa seperti terbang, begitu cepatnya berlalu. Kebahagiaan dan penderitaan saling silih berganti, bagaikan siang berganti malam dan gelap malam juga hilang ketika mentari bersinar kembali pada esok harinya. Begitulah juga dengan perjalanan kehidupan yang tidak selalu bahagia melulu atau menderita abadi. Masa lalu memang penting tetapi tidaklah cukup penting untuk menghalangi jalan saat ini menuju masa depan. Biarlah kebahagiaan masa lalu sebagai kenangan dalam hati untuk menyegarkan dan selalu memotivasi kita untuk tetap berbahagia pada saat ini, esok dan hari-hari ke depan. Begitu juga, biarlah penderitaan atau kesalahan masa lalu menjadi pelajaran dan diambil hikmahnya supaya kita tidak lagi tersandung pada batu-batu yang sama dan mengulanginya di hari ini dan ke depannya.

Kepada seluruh sahabat lamaku, aku ingin engkau tahu bahwa aku sangat bersyukur dan berterima kasih atas segala sesuatu yang pernah kita lalui bersama baik pada masa-masa yang indah maupun masa-masa yang menyedihkan. Begitu juga harapan saya dengan anda.

Semoga semua berkah ada pada anda sahabatku.
Salam bahagia dan sukses selalu.

Mantra Bodhisatwa Tara

Bodhisatwa Tara  "om tare tuttare ture soha" Bodhisatwa Tara, yang pada mulanya berasal dari air mata yang diteteskan oleh Bodh...