Kebahagiaan Makhluk lain = Kebahagiaan diri Sendiri
Sebuah Taman yang sangat indah di kota Sarnath, sebelah utara India. Taman tersebut bernama Taman Rusa Isipatana atau Isipatana Deer Park. Kurang lebih 2600 tahun yang lalu, tempat ini menjadi tempat yang sangat bersejarah bagi Umat Buddha. Karena Guru Agung, Buddha Siddharta Gautama untuk pertama kalinya mengajarkan DharmaNya (AjaranNya) kepada 5 petapa yang menjadi murid pertamaNya.
Taman ini masih berasa keindahannya, pada saat kami tiba di tempat ini, walaupun pandangan pertamanya langsung terhampar puing-puing bekas reruntuhan bangunan situs. Di tengah reruntuhan terdapat sebuah situs yang dipagar dengan besi. Pasti merupakan tempat yang penting. Guru spiritual kami, Romo Cunda J Supandi yang dipanggil dengan sebutan Guruji oleh guide di India menjelaskan bahwa tempat yang dikerangkeng ini dulunya terdapat sebuah pilar yang sangat terkenal yaitu Pilar Asokha. Asokha adalah nama seorang maha raja yang mempunyai kekuasaan yang sangat besar di India pada saat beliau berkuasa. Pilar asokha tersebut sudah hancur tetapi replikanya dapat dilihat di musium yang letaknya tidak jauh dari tempat itu. Di puncaknya pilar asokha terdapat 4 ekor singa yang duduk menghadap ke empat penjuru mata angin yang berbeda. Sungguh mengagumkan !!!
Masuk lebih jauh lagi, diujung dari reruntuhan itu terdapat sebuah stupa yang luar biasa besarnya. Guruji memberitahu kami bahwa stupa itu di sebut Dhamek Stupa. Bentuknya agak antik dan di dalam stupa tersebut disimpan relik (sisa pembakaran orang suci) dari Buddha. Rombongan kita menyempatkan diri untuk mengadakan kebaktian singkat di bawah megahnya Dhamek Stupa tersebut.
Setelah selesai mengikuti puja bakti, kita pun berniat meninggalkan tempat itu, tetapi dalam hati masih bertanya-tanya, mengapa namanya taman rusa tetapi dari tadi saya belum melihat rusa seekor pun. Akhirnya kami pun berjalan mengikuti tanda petunjuk arah keluar, saya melihat batas pekarangan yang dipagar dengan kawat-kawat. Eh, ternyata disana terdapat beberapa ekor rusa-rusa cantik. Saya berjalan untuk mendekat ke samping kawat-kawat itu dan terdapat salah seekor rusa juga ikut mendekati. Teringat bahwa di dalam tas yang dibawa terdapat sebungkus biskuit pemberian dari pak Tatat, sahabat dalam perjalanan. Saya mengeluarkan biskuit seraya berjongkok untuk memberinya kepada rusa itu. Rusa menyambutnya dengan gembiranya dan tentunya saya juga tidak kalah gembiranya. Pada saat itu, saya mendapat sepercik pencerahan akan dokrin yang sering diajarkan yaitu dengan membahagiakan makhluk lain sama juga dengan membahagiakan diri sendiri. Terbukti !!!
Taman ini masih berasa keindahannya, pada saat kami tiba di tempat ini, walaupun pandangan pertamanya langsung terhampar puing-puing bekas reruntuhan bangunan situs. Di tengah reruntuhan terdapat sebuah situs yang dipagar dengan besi. Pasti merupakan tempat yang penting. Guru spiritual kami, Romo Cunda J Supandi yang dipanggil dengan sebutan Guruji oleh guide di India menjelaskan bahwa tempat yang dikerangkeng ini dulunya terdapat sebuah pilar yang sangat terkenal yaitu Pilar Asokha. Asokha adalah nama seorang maha raja yang mempunyai kekuasaan yang sangat besar di India pada saat beliau berkuasa. Pilar asokha tersebut sudah hancur tetapi replikanya dapat dilihat di musium yang letaknya tidak jauh dari tempat itu. Di puncaknya pilar asokha terdapat 4 ekor singa yang duduk menghadap ke empat penjuru mata angin yang berbeda. Sungguh mengagumkan !!!
Masuk lebih jauh lagi, diujung dari reruntuhan itu terdapat sebuah stupa yang luar biasa besarnya. Guruji memberitahu kami bahwa stupa itu di sebut Dhamek Stupa. Bentuknya agak antik dan di dalam stupa tersebut disimpan relik (sisa pembakaran orang suci) dari Buddha. Rombongan kita menyempatkan diri untuk mengadakan kebaktian singkat di bawah megahnya Dhamek Stupa tersebut.
Setelah selesai mengikuti puja bakti, kita pun berniat meninggalkan tempat itu, tetapi dalam hati masih bertanya-tanya, mengapa namanya taman rusa tetapi dari tadi saya belum melihat rusa seekor pun. Akhirnya kami pun berjalan mengikuti tanda petunjuk arah keluar, saya melihat batas pekarangan yang dipagar dengan kawat-kawat. Eh, ternyata disana terdapat beberapa ekor rusa-rusa cantik. Saya berjalan untuk mendekat ke samping kawat-kawat itu dan terdapat salah seekor rusa juga ikut mendekati. Teringat bahwa di dalam tas yang dibawa terdapat sebungkus biskuit pemberian dari pak Tatat, sahabat dalam perjalanan. Saya mengeluarkan biskuit seraya berjongkok untuk memberinya kepada rusa itu. Rusa menyambutnya dengan gembiranya dan tentunya saya juga tidak kalah gembiranya. Pada saat itu, saya mendapat sepercik pencerahan akan dokrin yang sering diajarkan yaitu dengan membahagiakan makhluk lain sama juga dengan membahagiakan diri sendiri. Terbukti !!!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar