Foto bersama di depan Punakha Dzong |
Punakha Dzong, juga dikenal sebagai Pungtang Dewa Chhenbi Phodrang yang
berarti istana kebahagiaan agung. Menurutku, Dzong ini adalah yang terindah di
antara yang lainnya. Dzong ini terletak
di atas sebuah pulau kecil yang berbentuk bagaikan gajah. Pulau kecil ini berada di pertemuan sungai
Pho Chhu (ayah) dan Mo Chhu (ibu) di lembah Punakha–Wangdue. Dibangun oleh Ngawang Namgyal, Zhabdrung
Rinpoche pertama, pada tahun 1637–1638, istana ini merupakan dzong yang tertua
kedua dan terbesar kedua di Bhutan dan salah satu yang bangunannya paling
megah. Punakha Dzong merupakan pusat
administrasi pemerintahan dan pusat pemerintahan Bhutan hingga tahun 1955,
ketika ibukotanya dipindahkan ke Thimphu.
Tangga Punakha Dzong |
Pintu masuk Dzong ini cukup tinggi, terdiri dari tangga batu dan dilanjutkan dengan tangga kayu. Tangganya agak terjal, berhati-hatilah khususnya ketika turun. Jadilah saksi mata untuk keindahan gedung, ornamen-ornamen, lukisan dinding dan patung Buddha Bodhisatwa yang sangat memukau di Dzong ini.
Tidak ada pembagian untuk toilet laki-laki dan
perempuan karena tidak ada biksuni di tempat ini sehingga harus rela berbagi
toilet di sini. Memang kualitas
toiletnya tidaklah seindah dan sebersih bagian lain dari Dzong. Sebenarnya saya agak heran dengan kondisi
ini. Padahal toilet adalah salah satu tempat terpenting bagi manusia, di
Thailand dinamakan Hong Nam yang berarti tempat yang berbahagia.
Memberikan dana kepada pelajar di Bhutan |
Sebagai catatan dan saran kecil, kepada para sahabat dalam rombongan kami, saya sarankan untuk membawa beberapa peralatan tulis seperti pensil, penghapus, rautan atau pensil warna supaya dapat dibagikan kepada para pelajar di sana baik yang berjubah maupun tidak. Mereka tidak akan meminta jika tidak dikasih, dan mereka juga tidak akan berebutan bagaikan lebah mengerumi bunga. Memang sebuah budaya yang lubis. Teringat ujaran indah "Perdamaian dunia dimulai dari hati yang tulus"
Tidak ada komentar:
Posting Komentar