Belum pernah terbayang olehku
untuk dapat berkunjung ke Shaolin Temple secara langsung. Ternyata hari ini 18 Maret 2012 saya dapat
berdiri di depan gerbang Shaolin Temple.
Mimpi menjadi kenyataan. Dari
saya kecil sudah sering menonton film tentang kebesaran dan kehebatan
Shaolin. Hampir tidak pernah melewatkan
film yang mengisahkan tentang shaolin.
Begitu juga film terbaru tentang Shaolin yang diperankan oleh Andi
Lau. Menambah keinginan mengebu untuk
dapat melihat Shaolin secara langsung dengan mata dan kepala sendiri. Yah, hari ini saya dan istri benar-benar
berfoto di depan gerbang yang di atas tertulis “Shao Lin Se” (Shaolin Temple). Bangga sekaligus bahagia. Dapat melihat secara langsung sebuah temple
legendaris yang konon didirikan pada jaman dinasti Wei Utara tahun 495M. Dan yang terpenting adalah momentum kehadiran
Bodhidharma, Dat Mo Zhu She 30 tahun setelah didirikannya. Momentum berdirinya agama Buddha di dataran
Tiongkok.
Sesampainya di shaolin, kita
langsung mengantri untuk menonton Kungfu
Show yang terakhir pada hari itu.
Ruangan nonton juga ditata dengan baik dan nyaman. Para biksu memang melatih fisik dengan baik,
terbukti dari show-show yang dipertontonkan kepada kita seperti bermain toya,
golok panjang (wan tau),
menbengkokkan toya berkepala pisau dengan leher, mematahkan batang besi dengan
kepala, kelenturan tubuh yang luar biasa dan masih banyak atraksi menarik
lainnya. Selesai menonton show sekitar
30 menit kita pun berjalan menuju gerbang Shaolin Temple. Rombongan berfoto dengan gaya-gaya jurus
Shaolin yang entah kapan dipelajarinya, hehehe (maaf yah sahabatku). Memasuki gerbang disambut oleh dua rupang
raksasa dengan tampang seram dan galak.
Ternyata melangkah memasuki kuil ada aturannya lho. Di tengah pintu biasanya terdapat palang yang
tingginya 20-30 cm. Palang itu tidak
boleh diinjak dan harus dilangkahi dengan kaki kiri. Setelah melangkah ke dalam terlihat lagi 4
rupang raja langit raksasa ( fung thiau
ie sun ). Di atas pintu tertulis
“Kuil yang tiada duanya di Dunia”. Jika
anda menonton film Shaolin Andy Lau.
Anda akan langsung tahu maksud saya.
Ketika Andy Lau yang memerankan seorang Jendral yang mengejar musuhnya
sampai ke dalam kuil dan dengan arogannya menuliskan “CUMAN SEGINI” dengan cat merah di bawah tulisan “Kuil yang tiada
duanya di Dunia”. Yang kelak setelah
Andy Lau tercerahkan dan menjadi biksu. Ia sendiri yang membersihkan tulisan
itu. Nonton ulang deh filmnya,
mencerahkan banget lho. TOP.
Nah, satu lagi neh, di film
diceritakan Andy Lau terlontar karena serangan bom, terlempar dari atas
bangunan dan mati tepat di rangkupan kedua telapak tangan Buddha besar. Ternyata Buddha besar itu tidak pernah ada di
Shaolin dan hanya ada di film saja.
Buddha yang ada di Dharmasala Shaolin tidaklah sebesar di film itu. Anda ingat ga dengan tukang masak kuil yang
diperankan oleh Jacky Chan. Di kuil,
memang ada tukang masaknya juga. Dan
satu hal yang mengagumkan adalah setiap pekerjaan yang dilakukan di dalam kuil
baik itu memasak, menyapu, berlatih kungfu dan lainnya. Menurut mereka, setiap pekerjaan itu adalah
berlatih kungfu. Berlatih kungfu adalah
melatih diri, melatih pikiran dan melatih hati.
Jadi tidak ada satupun hal yang dilakukan di dalam kuil yang bukan
melatih diri, hati dan pikiran. Ajaran
Buddha memang luar biasa. Jadi ketika
saya merangkum dalam bentuk kesimpulan dari beberapa pelajaran yang didapat
dari Shaolin Temple ini adalah jangan merasa dan menyepelekan bahwa pekerjaan
kita adalah pekerjaan rendahan dan tidak bermanfaat. Setiap pekerjaan ada nilainya dan saling
melengkapi. Dan tidak kalah pentingnya
yaitu setiap melakukan pekerjaan adalah sama juga dengan sedang melatih diri,
pikiran dan hati. Maka selalu berperhatian
penuh lah pada saat mengerjakan apa saja.
Eit, hampir lupa diceritakan
sebuah event yang tak akan terlupakan
oleh para rombongan Buddhasubhasita China
Tour adalah setelah mengunjungi Shaolin Temple, kita diajak makan malam ala
vegetarian dan acara ditutup dengan show optional yaitu Shaolin Zen Musical Show.
Wihhh sebuah pertunjukan yang sangat luar biasa, panggungnya adalah
sebuah lembah gunung yang sudah ditata demikian apiknya dengan soundsystem, lighting dan slide shownya. Minimal 200 artis menampilkan kelihaiannya
dan kebolehannya. Sayangnya hampir semua
dari kita tidak dapat konsentrasi penuh pada saat menonton pertunjukan luar
biasa itu. Heran yah napa show bagus tapi ga konsen
nontonnya. Nah, saya kasih tahu
jawabannya. Kita tidak dapat konsen
menonton dan berharap show segera
selesai bukan karena shownya
membosankan tetapi karena dinginnya luarrrr biasaaaaa. Ketika angin bertiuppp
serrrrrr, dinginnya menerobos menusuk ke dalam tulang. Padahal kita sudah
menyewa jaket eskimo yang beratnya amsiong. Itu saja masih tembus. Benar-benar luar biasa. Tidak percaya?? Silakan kunjungi Shaolin
temple dan tonton Shaolin Zen Musical
Shownya. Happiness & Success
with Love. HSL