Rabu, 21 November 2018

Zhing Kham Resort

ZhingKham Resort

Dari semua hotel yang kita tempati, saya hanya tertarik menuliskan hotel ini karena memang cukup menarik dan memberikan banyak kenangan.  Hotel ini terletak di Punakha dan tidak jauh dari Punakha Dzong, kurang lebih 15-20 menit dengan mobil melewati lika-liku dan menanjak cukup tinggi.  Hotel ini bernama Zhingkham Resort, dari Bahasa dzongkha dan berarti Surga.  Memang tidak mudah untuk masuk surga, butuh proses dan perjuangan untuk meraihnya.
Dari depan lobby hotel terlihat jelas kemewahan Punakha Dzong secara keseluruhan, benar-benar bagaikan seorang dewa sedang memantau dunia ini dari atas sana. 
Oleh bell-girl, Kami ditunjukkan posisi cottage, wau nun tinggi di sana dan dengan ragu saya bertanya apakah ada lift untuk tiba di sana.  Dengan pasti ia menjawab, “No. Sir” dan segera dilanjutkan olehnya “I will bring your luggage to your room”.  Aman deh..  kemudian dia mengatakan restoran ada di sebelah Lobby, untuk makan malam dan sarapan di tempat itu.  Haduhhh…

Balkon Kamar
Hotel ini termasuk baru, mereka hanya memiliki 5 cottage yang berlantai 2.  Masing-masing cottage memiliki 8 kamar. Wuihhh pas banget untuk rombongan kita yang berjumlah 16 orang.  Semua kamar memiliki balkon dengan pemandangan yang luar biasa.  Nikmat mana lagi yang kau ingkari, demikian sabda teman-temanku.  Setelah mandi, jam makan malam pun tiba dan berangkat lah kami bersenjatakan perut lapar dengan semangat 45 menyerbu restoran.  Setelah makan kami duduk di balkon restoran untu menikmati hawa dingin sambil ngobrol dengan tema dari Sabang sampai Merauke, dari Dari Miangas Sampai Pulau Rote. Setelah semua selesai, kembalilah kita mendaki untuk tiba di peraduan terindah malam itu.

Pagi-pagi, begitu bangun saya langsung menuju balkon untuk memantau situasi dan kondisi, wauuu segar sekali.  Telihat temanku sudah jalan pagi mengelilingi resort. Aku pun terpanggil untuk keluar kamar dan ikutan mengelilingi resort sambil menunggu jam buka restoran.  Di jalan bertemu dengan induk anjing dengan anak-anaknya, temanku Ko Sun Lie berkata induk anjingnya jinak dan damai sekali yah, biasanya induk anjing tidak akan mengizinkan orang menyentuh anak-anaknya.  Aku berpikir karena induk anjing sudah percaya karena tahu bahwa orang Bhutan tidak terbiasa menyakiti makhluk hidup. 


Ketika mau check out, wanita-wanita perkasa sudah tiba di depan kamar-kamar kami dan siap membantu mengangkat koper-koper sampai di mobil.  Saya, Hartono dan Tomi pun tertantang untuk membantu mereka menaikkan koper dan kita pun ikutan memanjat ke atas mobil untuk mengoper dan menyusun koper bersama supir.  Sebuah pengalaman yang menyenangkan.  Sebuah kebersamaan yang membahagiakan…





Cie Duo Tigooo
This is a Happy Moment



Tidak ada komentar:

Mantra Bodhisatwa Tara

Bodhisatwa Tara  "om tare tuttare ture soha" Bodhisatwa Tara, yang pada mulanya berasal dari air mata yang diteteskan oleh Bodh...