Rabu, 21 November 2018

Chimi Lhakhang, Kuil Kesuburan



Chinmi Lhakkang
Mungkin tempat ini yang paling fenomenal di antara semua wihara bahkan semua tempat yang dikunjungi di Bhutan.  Setiap kali kemari, saya berkata teman yang lain, jika di Indonesia pasti sudah didemo besar-besaran sampai berjilid-jilid untuk menutup wihara ini.  Teruskan membaca, nanti anda tahu mengapa saya mengatakan begitu.

Chimi Lhakhang adalah sebuah wihara Buddhis yang terletak di distrik Punakha dan dikenal sebagai wihara kesuburan.  Di sepanjang jalan menuju wihara ini, terlihat penampakan lukisan dinding dan dekorasi yang kurang lazim di banyak tempat.  Nah, lukisan dan dekorasi itu berbentuk penis yang mereka sebut dengan Phallus. Tentunya pasti ada cerita dibaliknya, begini kisahnya…

Gambar Phallus di dinding rumah penduduk 
Dahulu kala, terdapat seorang biksu yang bernama Drukpa Kunley, beliau diyakini merupakan salah satu biksu yang berjasa membawa agama Buddha dari Tibet ke Bhutan.  Beliau dikenal memiliki metode pembelajaran yang agak aneh dan lagu-lagunya yang penuh humor dan agak porno sehingga ia dikenal sebagai divine madman, orang gila yang sakti.  Ia datang Punakha dengan tujuan menjinakkan siluman berbentuk anjing dari Dochula dan diyakini ia berhasil mengalahkan siluman itu dengan senjata rahasianya yaitu penisnya yang disebut dengan thunderbolt of wisdom.  Dan siluman terkalahkan ini ditangkap dan dimasukkan dalam chorten (stupa) yang dibangun di wihara ini dengan sebutan Chi Mi yang berarti tiada anjing.  Sejak saat itu, Phallus menjadi simbol kemakmuran dan keberuntungan, juga digunakan untuk menolak bala dan menangkis kekuatan siluman dan kejahatan.  Tidak heran lagi khan mengapa banyak lukisan dan ornamen Phallus di sini. 


Chi Mi Chorten

Satu pelajaran yang bisa didapat adalah janganlah menilai dan menghakimi tanpa memahami sejarah dan latar belakang yang ada.  Sesuatu yang terlihat aneh atau sesat belum tentu lah aneh dan sesat, sebaliknya bisa jadi kita lah yang aneh dan sesat. 

Di dalam ruangan puja terdapat rupang divine madman atau Drukpa Kunley dan tentunya phallus-phallus yang terbuat dari kayu.  Jangan sembarangan disentuh apalagi digunakan untuk bermain-main yah.  Saya jadi teringat dengan ajaran Hindu, mereka juga menggunakan Phallus tetapi dengan nama yang berbeda yaitu Lingga dan pasangannya Yoni.  Jika anda berkunjung ke candi-candi peninggalan Hindu, masih sering bertemu dengan bekas peninggalan Lingga Yoni ini.  Sebutlah Candi Cetho, sebuah candi yang dibangun pada akhir jaman kerajaan Majapahit di lereng gunung Lawu daerah Karang Anyar juga sangat banyak relief dan patung dari Phallus yang juga diyakini sebagai simbol kesuburan. 

Lanjut sedikit sebagai penutup, rombongan kami bahagia sekali karena bertemu dengan para Biksu cilik sehingga kami berkesempatan memberikan dana alat tulis dan pinsil warna kepada mereka dan tentunya ditutup dengan foto bersama dengan para guru kecil ini. Kadinche (Terima kasih).
Foto bersama Biksu Cilik

Tidak ada komentar:

Mantra Bodhisatwa Tara

Bodhisatwa Tara  "om tare tuttare ture soha" Bodhisatwa Tara, yang pada mulanya berasal dari air mata yang diteteskan oleh Bodh...