Chimi Lhakhang adalah sebuah wihara Buddhis yang terletak di distrik
Punakha dan dikenal sebagai wihara kesuburan. Di sepanjang jalan menuju wihara ini, terlihat
penampakan lukisan dinding dan dekorasi yang kurang lazim di banyak
tempat. Nah, lukisan dan dekorasi itu
berbentuk penis yang mereka sebut dengan Phallus. Tentunya pasti ada cerita
dibaliknya, begini kisahnya…
Dahulu kala, terdapat seorang biksu yang bernama Drukpa Kunley, beliau
diyakini merupakan salah satu biksu yang berjasa membawa agama Buddha dari
Tibet ke Bhutan. Beliau dikenal memiliki
metode pembelajaran yang agak aneh dan lagu-lagunya yang penuh humor dan agak
porno sehingga ia dikenal sebagai divine madman, orang gila yang sakti. Ia datang Punakha dengan tujuan menjinakkan
siluman berbentuk anjing dari Dochula dan diyakini ia berhasil mengalahkan siluman
itu dengan senjata rahasianya yaitu penisnya yang disebut dengan thunderbolt of
wisdom. Dan siluman terkalahkan ini
ditangkap dan dimasukkan dalam chorten (stupa) yang dibangun di wihara ini
dengan sebutan Chi Mi yang berarti tiada anjing. Sejak saat itu, Phallus menjadi simbol
kemakmuran dan keberuntungan, juga digunakan untuk menolak bala dan menangkis
kekuatan siluman dan kejahatan. Tidak
heran lagi khan mengapa banyak lukisan dan ornamen Phallus di sini.
Chi Mi Chorten |
Satu pelajaran yang bisa didapat adalah janganlah menilai dan menghakimi
tanpa memahami sejarah dan latar belakang yang ada. Sesuatu yang terlihat aneh atau sesat belum
tentu lah aneh dan sesat, sebaliknya bisa jadi kita lah yang aneh dan
sesat.
Di dalam ruangan puja terdapat rupang divine madman atau Drukpa Kunley
dan tentunya phallus-phallus yang terbuat dari kayu. Jangan sembarangan disentuh apalagi digunakan
untuk bermain-main yah. Saya jadi
teringat dengan ajaran Hindu, mereka juga menggunakan Phallus tetapi dengan nama
yang berbeda yaitu Lingga dan pasangannya Yoni.
Jika anda berkunjung ke candi-candi peninggalan Hindu, masih sering
bertemu dengan bekas peninggalan Lingga Yoni ini. Sebutlah Candi Cetho, sebuah candi yang
dibangun pada akhir jaman kerajaan Majapahit di lereng gunung Lawu daerah
Karang Anyar juga sangat banyak relief dan patung dari Phallus yang juga
diyakini sebagai simbol kesuburan.
Lanjut sedikit sebagai penutup, rombongan kami bahagia sekali karena
bertemu dengan para Biksu cilik sehingga kami berkesempatan memberikan dana
alat tulis dan pinsil warna kepada mereka dan tentunya ditutup dengan foto
bersama dengan para guru kecil ini. Kadinche (Terima kasih).
Foto bersama Biksu Cilik |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar